Breaking News
Loading...
Rabu, 16 Oktober 2019

Sungguhlah mudah dan murah menikmati keindahan terumbu karang di Belitung. Tak perlu jauh-jauh ke pulau-pulau kecil yang membutuhkan biaya sewa perahu yang lumayan mahal dan waktu khusus. Langsung saja di pinggir pantainya Pulau Belitung. Salahduanya ada di Pantai Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang Desa Keciput Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung. Pantai yang sudah sangat familiar di Pulau Belitung. Akses jalan yang bagus dan mulus dengan pemandangan sepanjang jalan yang hijau dan sejuk. Hanya sekitar 30 menit dari Kota Tanjung Pandan yang masih lengang.

Sore hari, setelah sholat asar, saya berangkat dari hotel ke Pantai Tanjung Kelayang. Di sela-sela pekerjaan, saya sempatkan waktu yang sempit tersebut untuk refreshing langsung menuju dermaga tempat perahu bersandar yang biasa membawa wisatawan ke Pulau Lengkuas. Tentu saja saya tidak ke Pulau Lengkuas karena akan menghabiskan banyak waktu dan bayar biaya sewa perahu (hehehee..).

Saya tak mau sewa perahu, saya mau yang hemat tapi tetap menikmati keindahan terumbu karang. Jadilah dari dermaga saya berenang hanya sekitar 10 meter saja. Langsung ketemu deh dengan spot terumbu karangnya (seperti pada foto drone). Bermodal masker, snorkel dan kamera underwater sudah sangat cukup untuk menikmati dan mendokumentasi keindahan underwater Belitung.

Dari dermaga saya melihat hamparan lamun kemudian terumbu karang dangkal. Sangat cocok untuk snorkeling. Cukup banyak jenis ikan-ikan karang dan biota laut lainnya. Kita masih dapat menjumpai kerang raksasa jenis Kimak (Tridacna squamosal), kelinci laut (Nudibrance), dan Bulubabi jenis yang mungil. Jika dimodiv sedikit saja spot ini menjadi taman karang, taman Kimak, atau taman anemon sudah sangat mantap spot ini mejadi destinasi baru di Pulau Belitung.

Sayangnya, terbersit kegelisahan di dalam hati karena dua pantai ini “katanya” akan dikuasai pihak swasta. Khawatirnya menjadi privat area yang akhirnya tak bisa lagi dinikmati free oleh rakyat jelata.

Save destinasi wisata Belitung berbasis masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar