Suatu hal yang sangat
memprihatinkan saat mengetahui anak-anak yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa di
masa depan tidak mengenal tumbuhan-tumbuhan lokal (endemik) disekitarnya. Suatu ketika
penulis yang merupakan salah satu pengurus Yayasan Sayang Babel Kite mengisi acara edukasi
tentang lingkungan di beberapa sekolah dasar di Sungailiat memperkenalkan gambar tumbuhan beserta buahnya kepada siswa-siswi sekolah tersebut. Banyak siswa bahkan tidak mengenal sama sekali jenis tumbuh-tumbuhan tersebut. Berbeda dengan kita sewaktu kecil kala lingkungan masih terjaga dan tidak dalam kondisi seperti saat ini, kala itu hutan masih asri, lubang bekas galian
tambang hanya berasal dari operasi galian milik PT Timah yang tidak banyak seperti saat ini. Pada saat itu tentunya lebih banyak yang mengenal tumbuhan maupun jenis buah-buahan khas di daerah kita.
Untuk itu Yayasan Sayang Babel
Kite melakukan salah satu upaya pelestarian dengan cara mengembangkan tumbuhan-tumbuhan lokal
tersebut agar nantinya anak cucu kita masih akan dapat melihat maupun menikmati tumbuhan
maupun buahnya tidak hanya dari gambar maupun cerita. Berikut ini adalah
jenis-jenis tanaman maupun buah dari tanaman lokal tersebut.
1. Rukem (Flacourtiarukam)
Tumbuhan ini
adalah jenis tumbuhan berkayu dengan duri pada seluruh bagian batang maupun
cabangnya. Buahnya sekilas mirip sekali dengan buah anggur sehingga seringkali
disebut juga anggur Bangka. Saat muda berwarna hijau rasanya
sangat sepat dan pahit, tetapi saat matang buah menghitam dengan daging buah
berwarna putih dan berisi 5-20 biji. Saat matang buah terasa manis dengan sedikit rasa asam dan sepat.
![]() |
Gambar 1. Buah Rukem |
2. Kelubi (Eleiodoxa conferta)
Sepintas
tumbuhan ini mirip sekali dengan buah salak, baik pohon maupun buahnya. Namun, jika
kita lihat lebih jelas dan kulit buah terkelupas akan tampak perbedaan yang
sangat jelas. Rasa buahnya pun sangat berbeda dengan salak, daging buahnya
lembut tidak garing, rasanya asam dan sepat. Kelubi biasanya dibuat sebagai
makanan olahan berupa asinan.
3. Nasi-Nasi (Syzigium zeylanicum, Eugenia zeylanica, Eugenia
spicat)
Saat
musim hujan tiba kita dapat menjumpai tumbuhan Nasi-nasi yang hidup di daerah
basah maupun rawa mulai berbunga dan berbuah. Buahnya yang bergerombol berwarna
putih seukuran kedelai mirip sekali dengan butiran sterofom. Rasanya manis agak
sepat dengan biji di dalammya sebesar ketumbar.
Tumbuhan yang disebut juga dengan Bertih dan Penyapu
terdiri dari tiga jenis yaitu jenis daun lebar, daun sedang maupun kecil.
Tumbuhan ini sering
kali dijadikan sapu yang terbuat dari batang dan cabang yang dikeringkan.
Nasi-nasi jenis daun kecil pun memiliki penampakan yang indah sehingga dapat
dijadikan tanaman hias halaman maupun tanaman bonsai.
![]() |
Gambar 3. Nasi-nasi berdaun kecil |
![]() |
Gambar 4. Buah Nasi-nasi yang sudah matang |
![]() |
Gambar 5. Pohon buah Nasi-nasi yang dijadikan bonsai |
4. Keramunting/Keraduduk (Ochthocharis bornensis BI)
Tanaman
ini hidup di daerah berpasir atau lahan terbuka dan hutan perdu. Keramunting rasa
buahnya manis agak sepat dengan biji halus. Buah Keramunting memiliki beberapa fungsi sebagai obat yaitu dapat melawan metrorrhagia penyebab pendarahan pada
wanita, dapat meningkatkan hemoglobin dan jumlah sel darah merah, selain itu
juga dapat menghambat bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus penyebab mencret.
Selain itu juga buahnya yang berwarna ungu ternyata mengandung antioksidan yang
dapat menangkal radikal bebas. Akar Karamunting juga bisa meningkatkan jumlah
trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pada pembuluh darah
halus.
Demikianlah beberapa jenis tanaman endemik yang ada di Bangka Belitung.
Mudah-mudahan dengan adanya tulisan ini kita lebih mencintai dan menghargai
tanaman yang ada di sekitar kita. Sebenarnya masih banyak tanaman lain yang akan
dimasukkan kedalam tulisan kami selanjutnya.
http://1.bp.blogspot.com/-33cyhvadf-8/UUvGmPLCzGI/AAAAAAAABys/ogqFTB6Vig0/s000/13.gif
BalasHapus