Breaking News
Loading...
Rabu, 16 Agustus 2017



Tuing, Desa Mapur Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.  Lautnya masih alami. Sebagian berpasir putih. Sebagian lagi berbatu. Sebagiannya lagi ditumbuhi mangrove. Di pesisirnya terdapat ekosistem terumbu karang yang masih alami. Berasosiasi dengan makroalga dan sedikit lamun (monospesies). Menjadi fishing ground yang terkenal di Kabupaten Bangka. Dibatasi oleh hutan tropis yang masih alami. Penulis pernah mincing di tepi pantainya. Bermalam memancing cumi dan ikan. Disubuh hari terdengar kicauan beraneka burung. Sungguh suara alam yang sudah jarang dirasa.

Keindahan ini tentu bukan tanpa ancaman. Meski hutan lindung, masih ada “oknum” yang berani merambah hutan demi kepentingan sendiri. Terumbu karangnya pun terancam oleh sedimentasi akibat penambangan timah daeri sungai mapur dan dari sungai tengkalet yang terindikasi tercemar pabrik pengolahan kelapa sawit. Alat tangkap yang tidak dibatasi dan kerusakan-kerusakan lainnya.

Inilah syurga yang masih tersisa di Pulau Bangka. Tak mudah lagi menemukan terumbu karang yang masih alami di pesisir langsung pulau Bangka. Semoga bias terus lestari hingga anak cucu kita nanti. Tidak akhirnya dimiliki oleh pihak swasta yang katanya untuk masyarakat tapi kenyataannya untuk keuntungan sendiri dan mencaploknya atas nama mereka. Seperti banyak destinasi-destinasi pantai di pulau Bangka saat ini. Tak disangka ternyata bukan milik kita lagi. Pantainya sudah mereka yang punya. 

Foto Udara Tuing 1

Foto Udara Tuing 3

Foto Udara Tuing 4

Foto Udara Tuing 5
Penulis dan Foto Oleh : Indra Ambalika Syari, S.Pi, M.Si bin H. Syarnubi
Wakil Ketua Yayasan Sayang Babel Kite



0 komentar:

Posting Komentar