Tuing, Desa
Mapur Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.
Lautnya masih alami. Sebagian berpasir putih. Sebagian lagi berbatu.
Sebagiannya lagi ditumbuhi mangrove. Di pesisirnya terdapat ekosistem terumbu
karang yang masih alami. Berasosiasi dengan makroalga dan sedikit lamun
(monospesies). Menjadi fishing ground
yang terkenal di Kabupaten Bangka. Dibatasi oleh hutan tropis yang masih alami.
Penulis pernah mincing di tepi pantainya. Bermalam memancing cumi dan ikan.
Disubuh hari terdengar kicauan beraneka burung. Sungguh suara alam yang sudah
jarang dirasa.
Keindahan ini
tentu bukan tanpa ancaman. Meski hutan lindung, masih ada “oknum” yang berani
merambah hutan demi kepentingan sendiri. Terumbu karangnya pun terancam oleh
sedimentasi akibat penambangan timah daeri sungai mapur dan dari sungai
tengkalet yang terindikasi tercemar pabrik pengolahan kelapa sawit. Alat
tangkap yang tidak dibatasi dan kerusakan-kerusakan lainnya.
Inilah syurga
yang masih tersisa di Pulau Bangka. Tak mudah lagi menemukan terumbu karang
yang masih alami di pesisir langsung pulau Bangka. Semoga bias terus lestari
hingga anak cucu kita nanti. Tidak akhirnya dimiliki oleh pihak swasta yang
katanya untuk masyarakat tapi kenyataannya untuk keuntungan sendiri dan
mencaploknya atas nama mereka. Seperti banyak destinasi-destinasi pantai di
pulau Bangka saat ini. Tak disangka ternyata bukan milik kita lagi. Pantainya
sudah mereka yang punya.
 |
Foto Udara Tuing 1 |
Penulis dan Foto Oleh : Indra Ambalika Syari, S.Pi, M.Si bin H. Syarnubi
Wakil Ketua Yayasan Sayang Babel Kite
0 komentar:
Posting Komentar