Singkatnya saya simpulkan nasib penyu di Bangka Belitung
adalah “complicated”. Hehehe..
Eksplorasi terumbu karang tahun
2009 di Desa Tanjung
Labu Pulau Lepar Kabupaten Bangka Selatan secara tidak sengaja saya dan
mahasiswa menemukan penyu besar tergeletak telentang dipinggir pantai. Setelah
dicek dapat disimpulkan itu adalah Penyu Hijau. Kedua lengannya terluka parah. Kondisi penyu masih hidup.
Nafasnya tersengal-sengal dalam kondisi telentang dan berusaha membalikkan
badan tapi tak bisa. Pasir tersembur saat penyu menghembuskan nafasnya setelah
lelah berusaha. Kami akhirnya membantu membalikkan penyu naas tersebut. Tak
jauh dari tempat tersebut kami pun menemukan penyu yang berukuran lebih kecil
tapi sudah mati. Kaku.
![]() |
Penyu terluka di desa Tanjung Labu Pulau Lepar Kabupaten Bangka Selatan Babel |
Setelah wawancara dengan
masyarakat lokal, dapat disimpulkan bahwa penyu tersebut sengaja dibunuh karena
seringkali penyu masuk kedalam sero (alat tangkap ikan jenis perangkap). Karena
khawatir dapat merusak sero sehingga akhirnya penyu tersebut dibunuh.
Ironisnya, hampir sepanjang karang tepi di desa tanjung labu ada sero
masyarakat. Penyu dibiarkan
seperti itu begitu saja karena masyarakat tanjung labu tidak mengkonsumsi penyu.
![]() |
Menyedihkan Melihat Penyu sekarat yang terluka di desa Tanjung Labu Pulau Lepar Kabupaten Bangka Selatan Babel |
Eksplorasi terumbu karang tahun
2010 di Pulau Simbang dan Karang Kering Bedukang Desa Deniang Kabupaten Bangka
saya dan tim mahasiswa menemukan penyu yang mengambang tersangkut jaring bekas.
Penyu Sisik. Kondisinya
telah membusuk. Itulah bahayanya membuang atau membiarkan jaring di laut. Dapat tersangkut dengan biota
tak bersalah seperti penyu, lumba-lumba, dugong, dll.
![]() |
Penyu mati tersangkut jaring bekas nelayan yang mengambang di perairan laut Bedukang Kabupaten Bangka Babel |
Tahun ini, 2017, saya menemani
seorang dosen kelautan senior menyusuri pantai Dusun Tuing Desa Mapur Kabupaten
Bangka. Survey terumbu karang dan juga melihat potensi yang ada. Salahsatunya
adalah tempat bertelur penyu di pantai berpasir. Saat wawancara dengan
masyarakat lokal, pak dosen terkejut mendengar komentar masyarakat “Kalau kami disini (tuing) ketemu dengan penyu bertelur, telurnya
kami ambil untuk dimakan, penyunya kami potong untuk dimasak. Intinya, berarti
kita sedang beruntung kalo ketemu dengan penyu bertelur. Tidak ada yang mubazir
dari laut”. saya menahan ketawa ketika melihat ekspresi masyarakat yang
polos dan pak dosen yang terkaget-kaget. Wekekekekk..
Telur penyu pun masih sering kita
jumpai dijual di pasar tradisional. Apalagi di Pulau Belitung. Baik di Tanjung Pandan ataupun
di Manggar. Eksplorasi terakhir di bulan juni 2017, 11 butir telur Penyu Hijau
dijual Rp 20.000,-. Untuk telur Penyu Sisik sekitar 15 butir dengan harga yang
sama di pasar manggar. Telur penyu berasal dari pulau-pulau kecil disekitaran Pulau
Belitung seperti Pulau Memperak, Pulau Nanas di Kabupaten Belitung Timur. Pulau
Selema, Pulau Kueel, Pulau Gresik, pulau-pulau kecil dari Kecamatan Selat
Nasik, Pegantungan dan Membalong Kabupaten Belitung.
![]() |
Telur Penyu Hijau dan Sisik yang dijual di pasar Manggar Belitung Timur Babel |
Disisi lain, penangkaran penyu
(penetasan dan pembesaran) telah banyak pula dilakukan. Seperti di pantai
Tongachi sungailiat kabupaten Bangka, penangkaran penyu di Desa Guntung
Kabupaten Bangka Tengah, dan kelompok binaan penangkaran penyu oleh pemda (Dinas
Kelautan dan Perikanan). Beberapa pemda pun mulai merintis penangkaran penyu
pun.
Solusi Realistis Pelestarian Penyu Bangka Belitung
Usaha penangkaran penyu sayangnya
masih berbanding juga dengan konsumsi telur dan kasus kamatian penyu. Inilah
yang mendasari kalimat awal dalam tulisan ini. Harusnya, peningkatan kesadaran
masyarakat dibangun secara perlahan dan berkelanjutan. Mungkin dapat dimulai
dari pelajar/siswa. Selain itu dapat digabung dengan konsep wisata konservasi
penyu seperti yang pernah saya ikuti di Pulau Lengkuas Belitung di tahun 2012
(tak perlu ambil contoh
pembanding lokasi jauh-jauh di Derawan atau Bali).
Penjaga Pulau Lengkuas mengumpulkan telur penyu yang bersarang di pulau
tersebut lalu membuat tempat penetasan yang lebih baik. Tukik yang menetas
kemudian ditempatkan di wadah dan bagi para wisatawan dapat melepas tukik
sekaligus berfoto ria dengan harga Rp 30.000,-/tukik (bandingkan dengan harga
telur penyu biasa yang dijual di pasar). Waktu itu saya dan istri membeli 2
ekor tukik untuk kami lepaskan
sekalian mengulang bulan madu, hehe... Jika dihitung-hitung, keuntungan
menjual tukik sebenarnya jauh lebih besar. Misalkan saja kita menemukan 110
butir telur Penyu Hijau, jika dijual telurnya mendapatkan uang Rp 200.000,-.
Jika kita menjual tukik, dengan persentase penetasan 50% saja (55 tukik), kita
mendapat uang Rp 1.650.000
,-. Di beberapa tempat bahkan adopsi tukik (melepas tukik ke laut) seharga Rp
50.000,-/tukik. Artinya secara rekaya ekonomi hal ini dapat diterapkan.
Rekayasa sosial sebenarnya tinggal mengikuti. Sangat simple untuk dilakukan jika memang pemerintah fokus ikut membantu program pelestarian penyu di Bangka
Belitung seiring dengan meningkatnya sektor pariwisata. Karena tukik dan penyu
dapat menjadi daya tarik wisata bahari kita.
![]() |
Penulis sedang melepaskan tukik (anak penyu) yang menjadi wisata berbasis konservasi tukik di pulau Lengkuas Belitung Babel |
Selain itu, perlu realisasi
perlindungan habitat bertelur penyu dalam bentuk Kawasan Konservasi Perairan
Daerah. Seperti tulisan saya terkait ikan Napoleon di Bangka Belitung, http://www.sayangbabel.com/2017/07/ikan-napoleon-di-bangka-belitung.html
KKPD di daerah kita masih sebatas
laporan di atas kertas. Zona inti sebenarnya
tidak ada karena tidak ada “no take zone”
di perairan Bangka Belitung. Salahsatu contoh daerah yang terkenal sebagai
tempat bertelur penyu Adalah Pulau Selemar Desa Gresik Kecamatan Selat Nasik
Kabupaten Belitung. Pulau dengan tutupan karang hidup sekitar 81% di tahun 2010
kini tinggal cerita karena telah rusak parah akibat penangkapan yang tidak
ramah (destruktif fishing). Bangun
kawasan konservasi perairan berbasis
masyarakat yang berkelanjutan
untuk pelestarian penyu di Bangka Belitung.
![]() |
Pulau Selema Kecamatan Selat Nasik Belitung yang merupakan tempat favorite penyu bertelur |
Penulis dan Fotografer by : Indra Ambalika Syari, S.Pi, M.Si bin H. Syarnubi
Wakil ketua Yayasan Sayang Babel Kite
Mantab. Artikel yang mencerahkan Pak Indra
BalasHapusTerima kasih pak
Hapus